BANGKALAN – 03 mei 2025 Pemerintah Kabupaten Bangkalan terus mengintensifkan upaya reformasi pendidikan daerah dengan menitikberatkan pada dua isu strategis: distribusi guru dan pemerataan akses pendidikan. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang dirangkaikan dengan Seminar Pendidikan di Sentra IKM Bangkalan pada Jumat (2/5), fokus ini menjadi sorotan utama.
Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ketimpangan distribusi guru masih menjadi masalah yang berpengaruh langsung terhadap kualitas pendidikan, terutama di wilayah pedesaan dan terpencil.
“Banyak sekolah di daerah pinggiran yang masih kekurangan guru tetap, apalagi yang memiliki kualifikasi profesional. Ketimpangan ini menciptakan kesenjangan dalam kualitas pembelajaran antar wilayah,” tegas Fauzan.
Pemerintah daerah, lanjutnya, telah menyusun strategi redistribusi guru berbasis data kebutuhan lapangan. Selain itu, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan juga menjadi prioritas agar tenaga pendidik di Bangkalan mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi pembelajaran.
Di sisi lain, akses pendidikan juga menjadi fokus penting dalam upaya pemerataan. Banyak anak di wilayah terpencil masih menghadapi kesulitan untuk menjangkau sekolah karena terbatasnya transportasi dan sarana infrastruktur dasar.
“Pemkab akan mendorong pembangunan sarana pendukung, termasuk transportasi pendidikan, jalan menuju sekolah, serta fasilitas sekolah yang layak. Ini adalah bagian dari komitmen kami menghadirkan pendidikan yang adil dan merata,” tambahnya.
Upaya lain yang juga tengah diperkuat adalah transformasi digital di sekolah dan pengembangan program pendidikan inklusif yang menjangkau anak-anak berkebutuhan khusus serta siswa dari latar belakang rentan secara ekonomi dan sosial.
Dengan menempatkan guru dan akses sebagai fokus utama, Pemkab Bangkalan berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih kuat, merata, dan berkeadilan.
“Pendidikan adalah pondasi masa depan Bangkalan. Ketika guru berkualitas hadir di semua wilayah, dan akses dibuka seluas-luasnya, maka tidak ada alasan bagi anak-anak kita untuk tertinggal,” tutup Fauzan.(Yud)