“Duduk Sama Rata, Berdiri Tanpa Raja”: Tiga Tokoh Satukan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Nyata di Lapak Cak Oga

Surabaya, 9 Mei 2025 — Semangat kesetaraan dan kebersamaan kembali digaungkan melalui pertemuan tiga tokoh lintas latar belakang: Abah Sis dari SKN (Seduluran Kicau Nusantara), Abah Budi dari GARBAYA (Gantangan Rusun Surabaya Utara), dan Cak Oga, aktivis anti korupsi sekaligus pegiat kemanusiaan. Pertemuan hangat ini berlangsung di Lapak Cak Oga, Gantangan Night Jagger, Jl. Ketintang Madya VII (Universitas Merdeka Surabaya).

Dengan mengusung filosofi “Duduk sama rata, berdiri tanpa raja”, mereka menyuarakan bahwa semua orang memiliki kedudukan yang setara—tanpa diskriminasi, tanpa batasan status, agama, atau latar belakang. Dalam perbedaan pemikiran, ketiganya menyatukan visi dan misi untuk mendorong gerakan kepedulian sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Saat ini, sejumlah aksi nyata telah digalakkan bersama, antara lain:

-Program Peduli Yatim Piatu

-Gerakan Borong Dagangan UMKM setiap hari Jumat

Pembagian nasi bungkus dan nasi kotak, minimal 300 paket setiap minggunya

Semua kegiatan ini dijalankan berkat kolaborasi dan amanah dari berbagai komunitas, seperti:
SMM (Seduluran Murai Mania), SKN, PJB (Paguyuban Juri Bermartabat), GARBAYA, Pejuang Kampoeng, Relawan Keadilan, serta tokoh-tokoh seperti Abah Huddan SMM, Bapak Rio Madiun, Abah Kemas SKN, dan lainnya yang turut memberikan dukungan tanpa pamrih.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Oga menyampaikan,
“Kami bergerak bukan karena pencitraan, tapi karena keprihatinan. Banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan, bukan hanya secara materi, tapi juga perhatian dan kehadiran. Lewat Lapak ini, kami ingin jadi jembatan kebaikan. Siapapun bisa terlibat, karena membantu tidak perlu menunggu jadi kaya atau terkenal. Yang penting ada niat dan keberanian untuk peduli.”

Gerakan ini bukan sekadar aksi sosial, melainkan bentuk perlawanan terhadap ketidakpedulian. Melalui kebersamaan, nilai-nilai kemanusiaan terus dijaga dan dijalankan—karena sejatinya, semua manusia memiliki hak dan peluang yang sama untuk hidup layak dan bermartabat.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *