Tuntas, Proses Pencarian Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

SIDOARJO –08 Oktober 2025 Setelah sembilan hari proses pencarian intensif, operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo resmi dinyatakan tuntas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari lokasi kejadian.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyampaikan bahwa operasi yang melibatkan ratusan personel gabungan dari berbagai unsur telah berakhir dengan hasil maksimal. “Alhamdulillah, seluruh jenazah korban telah ditemukan. Lokasi sudah rata dengan tanah dan kecil kemungkinan masih ada korban tertimbun,” ujarnya saat konferensi pers di Posko Utama, Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan pendataan, tercatat 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh (body part) yang ditemukan selama proses pencarian. Namun, kepastian identitas korban masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. “Kami menduga beberapa body part merupakan bagian dari korban yang sama. Hasil final akan diumumkan oleh tim DVI,” jelas Budi Irawan.

Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo melaporkan bahwa hingga hari kesembilan, tim gabungan telah mengumpulkan 67 kantong jenazah, termasuk delapan body part. Total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 171 orang, terdiri dari 67 korban meninggal dunia dan 104 orang selamat.

Budi Irawan menegaskan tidak ada perbedaan data antara BNPB dan Basarnas, hanya perbedaan metode penghitungan. “Basarnas menghitung berdasarkan kantong jenazah, sedangkan kami di BNPB menghitung korban utuh dan bagian tubuh secara terpisah,” tegasnya.

Di sisi lain, Kompol Naf’an dari Tim DVI Polda Jawa Timur menjelaskan bahwa proses identifikasi terus berlangsung 24 jam penuh dengan sistem bergiliran. Hingga Selasa pagi, 17 korban telah berhasil diidentifikasi, dengan 51 sampel DNA korban dan 58 data pembanding keluarga telah terkumpul untuk memastikan kecocokan identitas.

BNPB menyatakan bahwa fase pertama operasi SAR kini resmi ditutup setelah dipastikan tidak ada lagi korban tambahan. Selanjutnya, penanganan akan memasuki tahap transisi pemulihan, dengan Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Sidoarjo mengambil alih koordinasi, didampingi oleh BNPB.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendampingi keluarga korban hingga tuntas. “Gubernur Jawa Timur terus memantau perkembangan di lapangan, termasuk proses identifikasi di RS Bhayangkara. Seluruh OPD teknis juga dikerahkan untuk mendukung pemulihan,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Budi Irawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi kemanusiaan tersebut. “Terima kasih kepada TNI, Polri, BPBD, relawan, dan seluruh unsur masyarakat. Sinergi dan dedikasi Anda menjadi bukti nyata semangat kemanusiaan bangsa kita,” pungkasnya.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed