Gresik, [25/02/2025] – Banjir yang terus melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gresik semakin membuktikan ketidakmampuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam menangani permasalahan ini. Sejak era Orde Baru hingga saat ini, tidak ada solusi nyata yang mampu mencegah bencana tahunan yang selalu merugikan masyarakat.
Salah satu warga terdampak di Kecamatan Benjeng mengungkapkan bahwa banjir kiriman ini sering terjadi, namun bantuan dari pemerintah tidak pernah sampai kepada mereka. “Kami selalu menjadi korban banjir setiap tahun, tetapi tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Kami harus berjuang sendiri untuk bertahan,” ujarnya.
Banjir ini tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak rumah, infrastruktur, dan menghambat roda perekonomian warga. Penyebab utama banjir ini diduga berasal dari buruknya sistem drainase, alih fungsi lahan yang tidak terkendali, serta kurangnya perhatian pemerintah dalam melakukan normalisasi sungai dan perbaikan tata ruang.
Masyarakat menuntut Pemerintah Kabupaten Gresik di bawah kepemimpinan Gus Yani dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani bencana ini. Jika mereka tidak sanggup mengatasi permasalahan banjir yang terus berulang, maka sebaiknya mereka mengundurkan diri dari jabatannya.
Warga Gresik sudah cukup bersabar dengan janji-janji tanpa realisasi. Kami menuntut adanya perbaikan infrastruktur, sistem drainase yang memadai, normalisasi sungai, serta distribusi bantuan yang merata bagi korban banjir. Jika tuntutan ini tidak segera dipenuhi, maka bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan daerah akan semakin terkikis. (Red)