Peran Ayah Jadi Sorotan di Sekolah Orang Tua Hebat Kelurahan Rangkah

Surabaya – Program “Sekolah Orang Tua Hebat” yang digelar di Gedung Sumber Karya Wigati, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Senin (27/5), menghadirkan momen istimewa sekaligus reflektif. Di hadapan ratusan peserta, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya peran ayah dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak.

Dalam sambutannya, Cak Eri – sapaan akrab Wali Kota – menegaskan bahwa peran ayah dalam rumah tangga tidak hanya sebatas sebagai pencari nafkah, melainkan juga sebagai pendidik, pelindung, dan sahabat bagi anak-anaknya.

Ternyata, keberhasilan seorang ibu dalam mendidik anak sangat dipengaruhi oleh sikap dan dukungan dari suaminya. Jika ayah bisa membuat istrinya bahagia, maka ibu pun akan mendidik anak-anaknya dengan penuh cinta,” kata Cak Eri.

Menurutnya, banyak persoalan kenakalan remaja dan konflik perilaku anak-anak yang sebenarnya berakar dari minimnya komunikasi dan keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari. Cak Eri juga menyampaikan bahwa peran ayah seharusnya tidak hanya bersifat formal dan otoritatif, tetapi juga harus hadir secara emosional.

Anak-anak zaman sekarang butuh diajak bicara, didengarkan, dan dijadikan teman. Kalau ayahnya tidak pernah terlibat, maka jangan heran kalau anak-anak lebih mencari tempat curhat di luar rumah yang belum tentu aman,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga membagikan pengalamannya dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya. Ia menekankan bahwa komunikasi yang terbuka antara ayah dan anak dapat mencegah banyak hal negatif, seperti pergaulan bebas, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba.

Program “Sekolah Orang Tua Hebat” merupakan inisiatif dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Surabaya, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam pengasuhan anak. Salah satu fokus utama tahun ini adalah meningkatkan kesadaran dan keterlibatan ayah dalam mendampingi pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh para kepala dinas, camat, lurah, pengurus PKK, ketua RT/RW, dan tokoh masyarakat. Para peserta yang hadir pun antusias mengikuti sesi demi sesi, terutama saat mendengar langsung pengalaman pribadi Cak Eri sebagai seorang ayah.

Sebagai penutup, Cak Eri mengajak semua pihak, terutama para ayah, untuk tidak ragu mengambil peran lebih dalam pengasuhan.

Kalau kita ingin anak-anak kita menjadi generasi hebat, maka mulailah dari rumah. Ayah harus hadir, bukan hanya ada. Jadilah contoh yang bisa diteladani anak-anak,” pungkasnya.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *