Surabaya –11 Juni 2025 Hasil survei terbaru dari lembaga terUKUR menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak dinilai responsif dan mendapat tingkat kepuasan publik yang tinggi. Namun, di balik tren positif tersebut, harga bahan pokok dan persoalan lapangan kerja masih menjadi perhatian utama masyarakat.
Survei yang dilakukan pada 29 Mei hingga 2 Juni 2025 terhadap 1.200 responden di 38 kabupaten/kota di Jatim menunjukkan 76% warga merasa puas dengan kinerja Pemprov Jatim dalam 100 hari pertama kepemimpinan Khofifah-Emil. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,82% dan tingkat kepercayaan 95%.
“Kami menemukan tingkat kepercayaan publik terhadap pasangan Khofifah-Emil dalam menyelesaikan persoalan di Jawa Timur mencapai 75,9%,” ujar Direktur Utama terUKUR Research, Ahmad Hasan Ubaid, saat paparan virtual pada Senin (9/6).
Sektor Prioritas Diapresiasi
Sejumlah sektor yang mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat antara lain:
Penyediaan air bersih
Pendidikan dan kesehatan
Infrastruktur jalan
Transportasi umum seperti Bus Trans Jatim
Ketertiban umum dan keamanan
Program pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja
Program-program unggulan seperti PKH Plus, Klinik BUMDes, pendidikan gratis, beasiswa, dan bantuan sosial lainnya juga sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat.
“Sebanyak 78,3% warga Jatim yakin bahwa program-program tersebut bisa direalisasikan dengan baik,” kata Hasan.
Tantangan Nyata: Harga Pangan dan Pekerjaan
Meski mendapat respons positif, survei juga mencatat sejumlah keluhan dominan dari masyarakat, yakni:
Tingginya harga kebutuhan pokok
Sulitnya mencari pekerjaan
Tingkat kriminalitas yang masih meresahkan di beberapa wilayah
Masalah ini, menurut Hasan, bukan hanya persoalan lokal, tetapi juga bagian dari tekanan ekonomi global yang turut memengaruhi stabilitas di tingkat daerah.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov Jatim untuk menajamkan intervensi sosial dan ekonomi, terutama bagi masyarakat rentan,” jelasnya.
Pandangan Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Fahrul Muzaqqi, mengatakan bahwa capaian ini menjadi modal sosial dan politik yang penting bagi Pemprov dalam menjaga kesinambungan pembangunan.
“Secara umum, Pemprov Jatim menunjukkan responsivitas yang baik. Stabilitas pemerintahan terjaga dan program-program berjalan. Namun, perhatian terhadap harga kebutuhan pokok dan kesempatan kerja harus terus ditingkatkan,” ujarnya.(Yud)
Fahrul menambahkan bahwa problem ekonomi seperti harga pangan dan pengangguran tidak hanya dialami Jawa Timur, melainkan hampir semua provinsi di Indonesia.
“Kondisi global memengaruhi daya beli masyarakat. Pemerintah daerah harus lebih inovatif dan kolaboratif dalam mencari solusi,” tegasnya.
Kesimpulan:
Meski meraih tingkat kepuasan tinggi dalam 100 hari kerja, Pemprov Jatim tetap dihadapkan pada tugas berat menstabilkan harga pangan dan memperluas lapangan kerja. Dukungan publik menjadi kekuatan utama, namun komitmen menyelesaikan persoalan mendasar akan menjadi ukuran sejati keberhasilan kepemimpinan Khofifah-Emil ke depan(yud)