Tulungagung 10 Juni 2025 Gangguan buang air besar pada bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa sering dianggap hal biasa. Namun, jika sembelit berlangsung terus-menerus dan disertai gejala lain seperti perut kembung, muntah, atau pertumbuhan terganggu, kondisi tersebut bisa menjadi tanda penyakit serius yang dikenal sebagai Hirschsprung.
Penyakit Hirschsprung atau Hirschsprung Disease (HSCR) adalah kelainan bawaan yang terjadi saat sebagian usus tidak memiliki sel saraf ganglion. Sel saraf ini berperan penting dalam mengontrol gerakan otot usus untuk mendorong tinja keluar dari tubuh. Tanpa sel saraf ini, bagian usus yang terdampak tidak dapat berfungsi secara normal, menyebabkan penyumbatan tinja atau konstipasi kronis.
Bagaimana Hirschsprung Terjadi?
Menurut penjelasan dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Hirschsprung terjadi akibat gagalnya sel saraf berkembang atau bermigrasi ke seluruh panjang usus saat janin masih dalam kandungan. Biasanya, gangguan ini berkaitan dengan mutasi genetik, terutama pada gen RET, EDNRB, EDN3, dan SOX10. Mutasi ini membuat jalur migrasi sel saraf terganggu sehingga bagian ujung usus besar tidak memiliki sistem saraf yang diperlukan untuk menggerakkan isi usus.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala penyakit ini berbeda tergantung usia penderita. Berikut beberapa tanda umum yang dapat dikenali:
Pada bayi baru lahir:
Tidak buang air besar dalam 48 jam pertama setelah lahir
Perut membuncit
Muntah hijau atau coklat
Rewel dan tidak mau menyusu
Pada anak-anak:
Sembelit kronis sejak usia dini
Pertumbuhan lambat
Perut selalu terasa kembung
Tinja berbau sangat busuk atau cair bercampur darah (tanda infeksi usus)
Pada remaja dan dewasa:
Sembelit berkepanjangan
Nyeri perut yang menetap
Perut terasa penuh atau kembung setelah makan
Jika gejala-gejala ini ditemukan, sebaiknya segera berkonsultasi ke fasilitas layanan kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis penyakit Hirschsprung memerlukan pemeriksaan menyeluruh. Dokter biasanya melakukan:
Foto rontgen perut untuk melihat pembesaran usus
Manometri anorektal untuk mengukur tekanan di dalam rektum
Biopsi dinding usus sebagai konfirmasi utama, untuk memeriksa keberadaan sel ganglion
Pengobatan utama penyakit Hirschsprung adalah melalui operasi pengangkatan bagian usus yang tidak memiliki sel saraf, yang dikenal dengan prosedur “pull-through”. Pasien yang telah menjalani operasi tetap memerlukan pemantauan jangka panjang, termasuk pengaturan pola makan dan terapi tambahan bila perlu.
Peran Penting Orang Tua dan Deteksi Dini
Karena Hirschsprung adalah penyakit bawaan, deteksi sejak dini sangat penting agar tidak berkembang menjadi komplikasi serius seperti infeksi usus (enterokolitis), perforasi usus, atau malnutrisi. Orang tua perlu waspada jika bayi mereka menunjukkan tanda sembelit dini atau tidak buang air besar setelah lahir.
RSUD dr. Iskak Tulungagung menyediakan layanan pemeriksaan dan penanganan penyakit Hirschsprung melalui Poli Penyakit Dalam dan Bedah Anak. Pemeriksaan secara rutin dan tindak lanjut pascaoperasi menjadi bagian penting dari proses pemulihan.
Sembelit kronis bisa menjadi tanda bahaya. Jangan anggap remeh gangguan buang air besar, karena bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal akan kondisi genetik yang lebih serius.(Yud)