Lengserkan Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya Raja Hutang Daerah

Surabaya – Gelombang penolakan terhadap kebijakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, semakin membesar. Masyarakat bersama sejumlah ormas dan aktivis menilai Eri Cahyadi telah gagal total memimpin Kota Surabaya. Alih-alih menghadirkan kesejahteraan, Eri justru meninggalkan jejak kelam berupa tumpukan hutang yang membebani rakyat.

Kebijakan berulang kali mengajukan pinjaman miliaran hingga triliunan rupiah dipandang sebagai bukti nyata bahwa Eri Cahyadi lebih sibuk mengejar pencitraan ketimbang mengelola keuangan daerah dengan bijak. Publik pun menyindir keras: Eri Cahyadi pantas dicatat dalam Guinness World Records sebagai wali kota paling gemar berhutang di Indonesia, bahkan dunia.

Dalam pernyataannya, Gus Har menegaskan bahwa sikap Eri Cahyadi adalah bentuk penghianatan terhadap amanah rakyat.

“Wali kota itu seharusnya jadi teladan, bukan jadi beban. Jangan sampai rakyat Surabaya dipaksa menanggung utang akibat kebijakan sembrono. Kalau terus dibiarkan, Eri Cahyadi layak dilengserkan karena sudah menjadi produk gagal,” tegas Gus Har.

Lebih lanjut, Gus Har menambahkan bahwa alasan pembangunan tidak bisa dijadikan pembenaran.

“Alih-alih membangun untuk rakyat, hutang itu justru dipakai untuk pesta birokrasi dan pencitraan. Kami tidak ingin Surabaya dijadikan korban ambisi pribadi. Kalau tidak ada perubahan, maka langkah paling tegas adalah melengserkan Eri dari kursi wali kota,” tambahnya.

Sebagai bentuk sikap tegas, sejumlah elemen masyarakat menyatakan siap turun ke jalan untuk melakukan aksi besar-besaran. Tuntutan yang disuarakan jelas: lengserkan Eri Cahyadi dari jabatan Wali Kota Surabaya dan bebaskan rakyat dari jeratan hutang yang ditinggalkannya.

“Surabaya adalah Kota Pahlawan, bukan Kota Hutang. Jangan biarkan identitas kota ini dipermalukan hanya karena gaya kepemimpinan yang gagal,” pungkas Gus Har. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed