Banjarmasin, Catatanpublik.com –
Suasana religius begitu terasa di Masjid Baabud Taqwa, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin, Senin pagi (07/07). Usai melaksanakan Salat Dhuha berjamaah, para warga binaan tampak melanjutkan kegiatan mereka dengan membaca Al-Qur’an.
Sebagian warga binaan memilih untuk tilawah mandiri dengan khusyuk di saf masing-masing, sementara yang lain mengikuti bimbingan membaca Al-Qur’an bersama guru mengaji dari sesama warga binaan yang lebih mahir. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian berbasis spiritual yang rutin dilaksanakan setiap pagi.
“Kami berusaha menjaga semangat mengaji ini sebagai rutinitas, karena Al-Qur’an menjadi pegangan hidup dan sumber ketenangan bagi warga binaan selama menjalani masa pembinaan,” ujar salah satu warga binaan yang menjadi guru ngaji.
Masjid Baabud Taqwa menjadi ruang pembinaan keagamaan utama bagi warga binaan. Di tempat ini, mereka tidak hanya salat berjamaah, tetapi juga belajar tajwid, membaca Iqra’, menghafal surat pendek, serta memperdalam makna ayat-ayat suci.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyambut baik istiqamah warga binaan dalam menjaga kegiatan mengaji sebagai bagian dari proses perubahan diri.
“Kami mendukung penuh setiap langkah positif warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pembinaan keagamaan seperti mengaji rutin ini adalah fondasi penting dalam menumbuhkan kesadaran spiritual dan membentuk karakter yang lebih kuat,” tuturnya.
Dengan suasana yang kondusif dan dukungan fasilitas keagamaan yang memadai, pembinaan spiritual di Lapas Banjarmasin diharapkan dapat menjadi titik awal tumbuhnya harapan dan jalan hijrah bagi warga binaan. (Humas Lapas Banjarmasin)