Jepara – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (PPA dan PPO) Bareskrim Polri, resmi meluncurkan kampanye nasional bertajuk RISE AND SPEAK: Berani Bicara, Selamatkan Sesama pada Senin (21/4) di Gedung Wanita Jepara.
Kegiatan ini diresmikan oleh Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, S.I.K., M.Si., yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berani bersuara dan mengambil peran aktif dalam melindungi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak.
Memperingati Hari Kartini bukan hanya soal mengenang sejarah, tapi menghidupkan semangat perjuangan perempuan melalui aksi nyata. Membiarkan kekerasan berarti mengkhianati semangat Kartini,” tegas Brigjen Nurul dalam sambutannya.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar, dan perwakilan dari berbagai instansi pemerintah serta penegak hukum. Mereka hadir untuk menyatukan langkah dalam membangun budaya yang mendukung keberanian korban untuk berbicara dan mencari keadilan.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Nurul mengungkap keprihatinan atas masih tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual terhadap anak, dan praktik pernikahan dini di beberapa wilayah, termasuk Jepara. Ia menekankan bahwa pendekatan terhadap kasus-kasus ini harus bersifat inklusif, berperspektif gender, dan fokus pada pemulihan korban.
Penanganan kekerasan tidak bisa hanya bergantung pada hukum. Kita butuh empati, kolaborasi, dan keterlibatan semua pihak—mulai dari desa, sekolah, hingga rumah ibadah,” ujarnya.
Melalui gerakan RISE AND SPEAK, Polri mendorong berbagai inisiatif seperti pembentukan posko aduan di desa, edukasi di posyandu dan sekolah, hingga pelatihan keluarga dalam program “Ayah Hebat dan Ibu Cerdas”.
Di akhir sambutannya, Brigjen Nurul menyampaikan apresiasi kepada Polda Jawa Tengah, Polres Jepara, serta seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung acara ini. Ia berharap kampanye ini menjadi tonggak gerakan sosial yang mendorong perubahan cara pandang dan sikap terhadap kekerasan.(Yud)