SURABAYA, 16 Oktober 2025 — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kunci utama menghadapi tantangan global dan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), adalah disiplin dan tanggung jawab. Pesan tersebut disampaikan saat memimpin Upacara Pembaretan 1.346 siswa SMA Negeri Taruna se-Jawa Timur di Dermaga Madura, Koarmada II TNI AL Surabaya, Kamis (16/10).
Dalam acara yang berlangsung penuh semangat kebangsaan tersebut, hadir Pangkoarmada II Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Dankodaeral V Laksda TNI Ali Triswanto, serta sejumlah pejabat TNI, Polri, dan kepala sekolah SMAN Taruna se-Jawa Timur.
Baret Sebagai Simbol Kehormatan dan Komitmen Moral
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa baret yang dikenakan para taruna bukan sekadar atribut seremonial, melainkan simbol tanggung jawab, kehormatan, dan integritas moral.
“Baret yang kalian kenakan hari ini adalah tanda komitmen diri untuk menjaga kehormatan, solidaritas, dan tanggung jawab. Ini janji kalian untuk siap menjadi generasi yang tangguh dan berintegritas,” tegasnya.
Sebelum pembaretan, seluruh taruna-taruni mengikuti masa basis selama tiga bulan dengan pembinaan intensif, mulai dari Peraturan Baris Berbaris (PBB), Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, hingga Peraturan Kehidupan Taruna. Selama masa ini, mereka hidup dalam sistem boarding school tanpa kontak langsung dengan keluarga, agar fokus membangun karakter, kedisiplinan, dan solidaritas.
Pendidikan Ketarunaan Bentuk SDM Unggul dan Adaptif
Menurut Gubernur Khofifah, SMA Negeri Taruna se-Jatim menjadi bagian penting dalam menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Pendidikan ketarunaan, kata dia, tidak hanya membangun kecerdasan intelektual, tetapi juga menumbuhkan moralitas, religiusitas, dan tanggung jawab sosial.
“Di lembaga Taruna, setiap rutinitas adalah latihan pembentukan karakter. Kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab menjadi kebiasaan yang membentuk calon pemimpin bangsa,” jelasnya.
Menghadapi era global dan percepatan teknologi AI, Khofifah berpesan agar para taruna tetap berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa.
“Kalian harus siap menghadapi perubahan zaman. Jadilah generasi yang adaptif, tapi tetap beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia,” pesannya.
Apresiasi untuk Sekolah dan Taruna Berprestasi
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menganugerahkan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Kategori Perak kepada lima kepala sekolah SMA Negeri Taruna se-Jawa Timur atas dedikasi mereka dalam membina generasi berkarakter.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada 12 taruna-taruni terbaik dari enam sekolah Taruna, serta kepada pemenang Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB) — program yang menanamkan nilai kepemimpinan dan semangat nasionalisme melalui karya mural di lingkungan sekolah.
Menuju Jatim Gerbang Baru Nusantara
Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh taruna untuk menjadikan pembaretan ini sebagai awal pengabdian dan semangat baru dalam menapaki masa depan.
“Mari kita wujudkan SDM unggul menuju Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, dan bersama-sama menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan semangat Jatim BISA — Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif,” pungkasnya.(Yud)





