
Surabaya — Di tengah dinamika politik internal PDIP Kota Surabaya pasca kepemimpinan Adi Sutarwijono, nama Baktiono muncul sebagai figur yang paling layak memimpin DPC. Kader senior PDIP ini bukanlah sosok baru di panggung politik Kota Pahlawan. Rekam jejaknya sebagai anggota DPRD Surabaya enam kali berturut-turut dari Dapil 2 membuktikan konsistensi, loyalitas, dan kepercayaan rakyat kepadanya.

Sejak pertama kali melangkah ke kursi parlemen kota, Baktiono dikenal sebagai politisi pekerja keras yang selalu hadir di tengah masyarakat. Kiprahnya tak hanya terlihat di forum rapat DPRD, tetapi juga dalam berbagai kegiatan langsung menyapa warga, menyerap aspirasi, dan memperjuangkannya hingga tuntas.
Saat ini, Baktiono juga mengemban amanah strategis sebagai Sekretaris DPC PDIP Surabaya — posisi yang mengharuskannya memahami betul denyut nadi organisasi dan dinamika kader di akar rumput. Pengalaman ini menjadi modal kuat untuk menahkodai partai di tingkat kota.
Gus Har, tokoh masyarakat dan aktivis ormas Barisan Gotong Royong (BGR),juga pengurus DPP Humas Asmipa (Astana Mitra Pariwisata) dan Sizendo (Siber Netizen Indonesia) memberikan dukungan terbuka. “Enam periode berturut-turut itu pencapaian luar biasa. Masyarakat jelas percaya kepada kinerjanya. Figur seperti Baktiono adalah sosok yang dibutuhkan PDIP Surabaya ke depan: berpengalaman, loyal, dan dekat dengan rakyat,” ujarnya.

Gus Har menegaskan, saatnya PDIP Surabaya dipimpin oleh kader pekerja yang terbukti setia dan memiliki rekam jejak pelayanan nyata. “Baktiono sangat layak menjadi Ketua DPC menggantikan Adi Sutarwijono. Ia bukan hanya mampu merawat mesin partai, tapi juga menguatkan hubungan partai dengan rakyat,” tegasnya.
Dukungan terhadap Baktiono diyakini akan terus mengalir, mengingat banyak kader di tingkat ranting dan PAC yang merasakan langsung kontribusinya. Dengan kepemimpinan yang solid dan visi pengabdian yang jelas, Baktiono berpotensi membawa PDIP Surabaya semakin kokoh di tengah tantangan politik ke depan. (Red)









