Surabaya, –Gus Har, selaku pengurus Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG), menyoroti hasil temuan lapangan terkait sumber air mineral merek Aqua yang belakangan ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Facebook, dan TikTok. Dalam sejumlah video yang beredar dan turut dipantau oleh media Catatan Publik, tampak bahwa air yang digunakan oleh perusahaan tersebut diduga bukan berasal langsung dari sumber air pegunungan, melainkan dari sumur bor.
Menanggapi hal itu, Gus Har mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Apabila benar air tersebut berasal dari sumur bor namun diklaim sebagai air pegunungan, maka hal ini berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 8 ayat (1) huruf f, yang melarang pelaku usaha memberikan keterangan atau label yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya,” tegas Gus Har.
Ia menegaskan bahwa konsumen berhak memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai produk yang dikonsumsi. “Transparansi dan kejujuran adalah tanggung jawab moral sekaligus hukum. Jangan sampai masyarakat dibohongi dengan klaim komersial yang menyesatkan,” ujarnya.
Gus Har juga mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang telah melakukan sidak ke lokasi pabrik Aqua. Menurutnya, sidak tersebut menjadi langkah awal penting untuk membuka transparansi publik dan memastikan perusahaan menjalankan kewajiban sesuai aturan lingkungan serta etika bisnis yang sehat.
Ia menambahkan, jika benar terjadi manipulasi informasi, maka pemerintah harus mengambil langkah tegas agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, baik secara ekonomi maupun ekologi. “Kami dari ARPG akan terus mengawal isu ini demi tegaknya keadilan, kebenaran, dan perlindungan bagi masyarakat luas,” tutup Gus Har. (Red)









