Banjarmasin, Catatanpublik.com –
Suasana Bengkel Kerja Lapas Kelas IIA Banjarmasin kembali hidup dengan geliat produktif warga binaan. Pada hari Senin (28/07), Sapri, salah satu warga binaan, tampak aktif mengolah akar pinang menjadi produk bernilai jual. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan di lingkungan lapas.
“Kalau bahan dan pesanan tersedia, saya bisa produksi sampai 6 kilogram per hari,” ujar Sapri sambil menunjukkan hasil olahannya.
Ia menyebutkan bahwa keterampilan tersebut dipelajarinya selama menjalani masa pidana dan kini menjadi salah satu kegiatan yang memberi harapan serta semangat baru.
Tak hanya akar pinang, warga binaan juga mendapatkan pelatihan produksi makanan ringan seperti amplang.
“Amplang juga bisa kami buat karena sebelumnya sudah ada pelatihannya. Jadi sekarang kami bisa produksi makanan juga,” tambahnya.
Bagi Sapri, keterlibatan dalam kegiatan kerja seperti ini sangat berarti. Selain menjadi sarana pembelajaran keterampilan baru, aktivitas di bengkel kerja juga menjadi ruang untuk menjaga semangat dan menghindari kejenuhan.
“Untung saja ada kegiatan seperti ini. Intinya, Lapas sudah memfasilitasi, tinggal kita sebagai warga binaan mau aktif atau tidak,” ujarnya.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Hazairin, menyampaikan bahwa keterampilan mengolah akar pinang ini merupakan bentuk diversifikasi program kerja yang dimiliki warga binaan.
“Kami berupaya memfasilitasi berbagai keterampilan sesuai potensi dan permintaan pasar. Akar pinang ini salah satu contoh produk unik yang punya nilai jual tinggi bila ditekuni dengan serius,” jelasnya.
Sementara itu, Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan pentingnya kegiatan kerja sebagai bagian dari pembinaan integral di lapas.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mengisi waktu, tapi juga sebagai bentuk investasi keterampilan yang kelak bisa menjadi bekal hidup mandiri bagi warga binaan setelah bebas,” ungkapnya.
Melalui beragam program pembinaan kerja, Lapas Banjarmasin terus berkomitmen membuka ruang produktif dan kreatif bagi warganya agar tetap optimis dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang bermanfaat. (Humas Lapas Banjarmasin)