Wani Jogo Suroboyo, Pesilat Kompak

SURABAYA — Suasana penuh semangat kebersamaan terpancar di Aula Kantor Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jumat malam (25/4), saat para pesilat dari berbagai perguruan di Kecamatan Simokerto menyatakan komitmennya menjaga perdamaian melalui Deklarasi Damai. Dengan satu suara, mereka meneriakkan jargon “Wani Jogo Suroboyo” sebagai simbol persatuan dan tekad menolak tawuran.

Deklarasi ini diprakarsai oleh Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi, S.H., bersama Camat Simokerto, Noervita Amin, S.H., M.Si., dan Danramil Simokerto, Mayor Arm Imam Subandi. Turut hadir jajaran TNI, Polri, Satpol PP, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para ketua perguruan silat di wilayah Simokerto.

Dalam sambutannya, Kompol Didik mengungkapkan rasa bangganya terhadap para pesilat Simokerto yang selama ini mampu menjaga ketertiban dan tidak terlibat aksi kekerasan. Ia menegaskan bahwa bela diri adalah seni keindahan gerak, bukan alat untuk tawuran.

Wani Jogo Suroboyo bukan hanya slogan, tetapi komitmen kita bersama untuk menjaga kedamaian, menghormati sesama, dan menjadi contoh bagi generasi muda,” tegas Kompol Didik.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Damai oleh seluruh ketua perguruan silat, termasuk dari PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Tongkat Sakti dan Putra Majapahit, Persinas As’ad, dan Gapsi. Selain itu, tokoh agama dari MWCNU, Muhammadiyah, MUI, dan LDII Kecamatan Simokerto juga hadir mendukung.

Suasana keakraban tercipta sepanjang acara, memperkuat tekad bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman, rukun, dan harmonis di Simokerto dan Surabaya pada umumnya.

Melalui semangat “Wani Jogo Suroboyo”, para pesilat Simokerto membuktikan bahwa bela diri sejati adalah tentang membela kehormatan, menjaga kedamaian, dan mempererat persaudaraan.(Yud)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *