Sinergi TNI-Polri dan Relawan Dikebut untuk Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny

Sidoarjo – 06 Oktober 2025 Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terus dikebut hingga hari ketujuh. Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan bekerja siang dan malam untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Sebanyak tiga alat berat dikerahkan selama 24 jam di lokasi kejadian. Satu breaker excavator digunakan untuk menghancurkan beton tebal, sementara dua excavator lainnya membantu memindahkan puing-puing bangunan yang menimpa para santri.

Hingga Minggu (5/10/2025) dini hari, tim SAR telah menemukan 130 korban, dengan rincian 104 orang selamat dan 26 orang meninggal dunia. Dari jumlah korban meninggal tersebut, 21 orang masih belum teridentifikasi dan tengah dilakukan proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Bupati Sidoarjo H. Subandi memantau langsung proses evakuasi di lapangan. Ia didampingi oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing dan Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo untuk memastikan seluruh proses pencarian berjalan lancar dan aman.

“Kami bersama seluruh unsur TNI, Polri, BPBD, dan relawan terus berkoordinasi agar proses evakuasi bisa diselesaikan secepatnya. Mudah-mudahan jumlah korban tidak sebanyak yang dilaporkan sebelumnya,” ujar Bupati Subandi di lokasi kejadian.

Bupati juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel yang terus bekerja tanpa mengenal waktu, meski kondisi cuaca dan medan di lokasi cukup sulit. Ia menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo terus menyiapkan dukungan logistik, kesehatan, dan tempat penampungan sementara bagi keluarga korban serta relawan di lapangan.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing menambahkan, pihaknya memastikan seluruh jalur evakuasi tetap aman dan tertib. Petugas juga mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi agar tidak menghambat proses penanganan.

“Kami fokus menjaga area tetap kondusif dan memastikan setiap alat berat bisa bergerak bebas tanpa hambatan. Semua unsur bekerja terpadu,” jelasnya.

Sementara itu, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo menyebut bahwa koordinasi di lapangan terus diperkuat agar tidak ada korban yang tertinggal di bawah reruntuhan.

“Kami kerahkan personel TNI bersama tim SAR untuk menjangkau titik-titik yang sulit. Setiap jam, kami lakukan evaluasi agar pencarian berjalan efisien dan aman,” ujarnya.

Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan dengan harapan seluruh korban dapat ditemukan dan tertangani dengan layak. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk menyelesaikan tahap darurat dan melanjutkan pemulihan pascabencana setelah seluruh proses pencarian tuntas.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *