Semangat Pengabdian Tak Kenal Usia, PPPK Tertua di Sidoarjo Terima SK di Usia 57 Tahun

Sidoarjo —28 Oktober 2025 Pengabdian kepada bangsa tak mengenal batas usia. Hal itu dibuktikan oleh Sugeng Pratikno, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Tebel, Kecamatan Gedangan, yang menjadi penerima Surat Keputusan (SK) PPPK tertua di Kabupaten Sidoarjo. Di usianya yang telah mencapai 57 tahun, Sugeng resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II formasi tahun 2024.

 

Penyerahan SK dilakukan secara digital oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, pada acara penyerahan SK PPPK Tahap II di Fave Hotel Sidoarjo, Selasa (28/10/2025). Total sebanyak 324 PPPK menerima SK pengangkatan, yang dapat diunduh secara mandiri melalui aplikasi myasn.bkn.go.id.

 

Bupati Subandi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap semangat para pegawai, khususnya Sugeng Pratikno, yang menunjukkan dedikasi tinggi meskipun sudah mendekati masa pensiun.

 

“Pak Sugeng ini menjadi teladan bahwa pengabdian tidak dibatasi oleh usia. Justru di masa-masa menjelang akhir pengabdian, semangat dan komitmen beliau menjadi inspirasi bagi pegawai muda lainnya,” ujar Bupati Subandi.

Subandi menegaskan, status sebagai PPPK bukan hanya soal jabatan, melainkan amanah dan kepercayaan yang harus dijaga dengan tanggung jawab. Ia berharap seluruh pegawai mampu menunjukkan kinerja profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik.

 

“Bekerjalah dengan hati dan profesionalisme. ASN, termasuk PPPK, harus adaptif terhadap perubahan dan terus berinovasi untuk kemajuan pelayanan di Sidoarjo,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo, Misbahul Munir, menjelaskan bahwa seleksi PPPK Tahap II Tahun 2024 dilaksanakan pada 7–10 Mei 2025 melalui Computer Assisted Test (CAT) BKN di Atrium Graha Pena Surabaya. Dari hasil seleksi tersebut, 324 peserta ditetapkan lulus dan mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP).

 

“Rinciannya terdiri atas 36 tenaga teknis, 108 tenaga guru, dan 180 tenaga kesehatan,” terangnya.

Sugeng Pratikno sendiri mengaku bersyukur atas amanah baru yang diterimanya. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan hingga akhir masa baktinya.

“Alhamdulillah, ini adalah wujud dari kerja keras dan kesabaran. Saya ingin terus mendidik anak-anak dengan semangat dan ikhlas, karena mendidik adalah ibadah,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Kisah Sugeng menjadi pengingat bahwa semangat pengabdian tak pernah pudar, sekaligus bukti nyata bahwa dedikasi dan loyalitas dalam melayani masyarakat dapat terus menyala, tanpa mengenal usia.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *