Banjarmasin, Catatanpublik.com –
Inovasi kuliner terus berkembang di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Pada Selasa (17/06), warga binaan yang tergabung dalam program kemandirian bidang kuliner kembali menunjukkan kreativitasnya dengan memproduksi 100 bungkus Es Wadai.
Minuman segar ini hadir dalam dua varian rasa, yakni moca dan leci, dan dipasarkan di lingkungan lapas dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp 2.000 per bungkus.
“Alhamdulillah, Es Wadai ini banyak diminati. Kami bikin dengan bahan sederhana tapi rasanya enak dan segar,” ujar Norman, warga binaan yang terlibat langsung dalam proses pembuatan.
Produksi Es Wadai menjadi salah satu alternatif kegiatan produktif warga binaan, sekaligus membuka peluang usaha skala kecil yang potensial dikembangkan lebih lanjut.
Kasi Giatja, Hazairin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang tidak hanya mengasah keterampilan warga binaan, tetapi juga melatih kreativitas dan jiwa wirausaha.
Sementara itu, Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, turut mengapresiasi semangat warga binaan dalam menciptakan produk kuliner yang inovatif.
“Pembinaan seperti ini sangat penting, karena memberi bekal nyata bagi warga binaan untuk mandiri setelah bebas. Kreativitas mereka perlu terus kita dukung,” ujarnya.
Dengan semangat wirausaha dan pembinaan berkelanjutan, Lapas Banjarmasin terus menghadirkan kegiatan positif yang berdampak nyata bagi masa depan warga binaannya.
(Lapas Banjarmasin)