Surabaya, 7 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa status penanganan Covid-19 saat ini telah memasuki fase endemi, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023. Meski begitu, masyarakat diminta untuk tetap siaga dan tidak lengah, mengingat potensi penularan virus masih ada.
Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan bahwa meskipun tidak lagi berstatus pandemi, Covid-19 tetap harus diwaspadai karena kasusnya masih muncul secara sporadis.
“Status endemi artinya virus tetap ada, namun penyebarannya terkendali. Masyarakat harus tetap menjalankan pola hidup sehat dan melindungi diri, terutama saat sakit atau berada di tempat umum,” ujarnya, Kamis (5/6/2025), usai menerima laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Kasus di Jatim Terkendali, Varian MB.1.1 Jadi Perhatian
Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat hanya dua kasus Covid-19 sepanjang tahun 2025. Keduanya terjadi pada bulan Januari dan Mei, dan telah dinyatakan sembuh. Kedua kasus tersebut terkonfirmasi sebagai bagian dari varian baru MB.1.1, yang kini menjadi dominan di Indonesia.
Plt. Gubernur Emil menjelaskan bahwa varian MB.1.1 memiliki tingkat penularan dan fatalitas yang rendah, namun tetap harus diantisipasi dengan kewaspadaan masyarakat.
“Virus ini masih bisa menular lewat droplet, terutama saat seseorang bersin, batuk, atau berbicara jarak dekat. Oleh karena itu, masker masih penting, terutama bagi yang sakit atau punya imunitas rendah,” tegasnya.
Langkah Preventif Terus Dilakukan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat pemantauan melalui:
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
Surveilans ILI (Influenza Like Illness)
Surveilans SARI (Severe Acute Respiratory Infection)
Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah menyebarluaskan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan dan Plt. Gubernur Jatim ke seluruh daerah agar kesiapsiagaan tetap terjaga.
Imbauan untuk Masyarakat
Emil Dardak kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi, rutin berolahraga, mencuci tangan, dan menggunakan masker bila sedang sakit atau berada di tempat ramai.
“Mari kita hadapi fase endemi ini dengan bijak. Tetap siaga, jangan lengah. Upaya pencegahan sederhana yang kita lakukan akan membantu melindungi keluarga dan lingkungan,” pungkasnya.(Yud)
Kesimpulan:
Meskipun status pandemi telah resmi berakhir, Pemprov Jatim menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan pencegahan di tengah situasi endemi. Kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat menjadi kunci uta
ma dalam menjaga stabilitas kesehatan publik.