Koperasi Desa Berbasis Rakyat: Pemerintah dan Masyarakat Bergerak Bersama

Sidoarjo, 8 Juli 2025 — Komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam memperkuat ekonomi kerakyatan semakin nyata dengan diluncurkannya 346 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Peluncuran tersebut berlangsung secara simbolis di Pendopo Delta Wibawa, dan menjadi bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Penguatan Ekonomi Rakyat Berbasis Koperasi.

Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menegaskan bahwa koperasi tidak boleh hanya menjadi formalitas administratif. Lebih dari itu, koperasi harus aktif menjalankan fungsinya sebagai penggerak ekonomi lokal dan memberikan manfaat nyata bagi warga.

“Koperasi ini harus hidup dan benar-benar berdampak bagi masyarakat. Jangan hanya dibentuk lalu dibiarkan tanpa aktivitas. Pemerintah akan mengawal agar koperasi ini benar-benar berjalan,” ujar Subandi.

Ia juga meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), serta para camat, untuk melakukan pemantauan rutin serta pendampingan terhadap koperasi yang telah dibentuk.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo, Edi Kurniadi, menjelaskan bahwa koperasi Merah Putih merupakan wadah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun pusat aktivitas ekonomi lokal. Fokus utamanya mencakup pengelolaan bahan pokok murah, klinik desa, apotik, layanan simpan pinjam, hingga distribusi pangan strategis.

“Koperasi Merah Putih bukan hanya entitas bisnis, tapi juga instrumen negara dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan rakyat di tingkat desa,” terang Edi.

Lebih jauh, koperasi ini diharapkan mampu menjadi tonggak awal pembangunan ekonomi desa yang mandiri, sehat, dan berdaya saing.

Salah satu pelaku koperasi, M. Habibullah, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Prasung, Kecamatan Buduran, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyampaikan bahwa koperasi di desanya siap mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam distribusi elpiji dan bahan kebutuhan pokok.

“Kami berharap ada kemudahan perizinan dan akses permodalan. Dengan begitu, kami bisa berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Habibullah.

Dengan keterlibatan langsung masyarakat dan dukungan pemerintah yang kuat, koperasi desa berbasis rakyat ini menjadi harapan baru untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih inklusif dan tahan krisis. Model ini sekaligus memperlihatkan bahwa pembangunan ekonomi tidak harus bersifat top-down, tetapi bisa tumbuh dari akar rumput melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *