Sidoarjo – 21 September 2025 Kebutuhan darah di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Palang Merah Indonesia (PMI) Sidoarjo memperkirakan kebutuhan darah pada tahun 2025 bisa mencapai 62 ribu kantong, naik dari realisasi tahun sebelumnya.
Data PMI mencatat, pada 2023 terkumpul 49.329 kantong darah. Jumlah itu meningkat 18 persen di tahun 2024 menjadi 58.141 kantong. Sementara pada semester pertama 2025, pemakaian darah sudah mencapai 31.690 kantong, sehingga diproyeksikan kebutuhan hingga akhir tahun akan menembus 62 ribu kantong.
Meski angka kebutuhan semakin besar, PMI Sidoarjo menyatakan optimis dapat memenuhi 100 persen permintaan darah masyarakat.
Apresiasi untuk Pendonor Aktif
Optimisme ini tak lepas dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mendonorkan darah. Dalam peringatan HUT ke-80 PMI, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan penghargaan kepada 1.932 pendonor darah aktif sebagai bentuk apresiasi.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, kepada pendonor dengan jumlah donasi terbanyak. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas peran besar pendonor dalam menyelamatkan banyak nyawa.
“Dedikasi dan keikhlasan para pendonor adalah bagian dari penyelamat kehidupan. Setetes darah mampu memberi cahaya harapan bagi mereka yang sedang berjuang. Mari kita jadikan donor darah sebagai budaya hidup sehat dan wujud nyata kepedulian,” ujar Subandi saat acara di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (20/9/2025).
Selain mengoptimalkan stok darah, PMI Sidoarjo juga mendukung program pemerintah pusat melalui pengembangan industri fraksionasi plasma. Ketua PMI Sidoarjo, Andjar Surjadianto, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi tiga sertifikasi penting, yaitu:
Sertifikat CPOB dari BPOM RI
Sertifikat Akreditasi dari Kemenkes
Sertifikat Akreditasi SK Plasma dari Korea Selatan
Dengan modal tersebut, PMI Sidoarjo kini menyiapkan produksi obat albumin dan imunoglobulin dari plasma.
“Sidoarjo sudah mengirim sebanyak 948 liter plasma. Targetnya, tiap bulan bisa memproduksi 300 liter sebagai upaya menuju kemandirian obat agar tidak lagi bergantung pada impor,” jelas Andjar.
Ajak Masyarakat Terus Donor
PMI dan Pemkab Sidoarjo mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan kepedulian sosial. Dengan meningkatnya partisipasi pendonor, kebutuhan darah yang kian tinggi diharapkan bisa tercukupi dan tetap menjamin ketersediaan bagi pasien yang membutuhkan.(Yud)




