Densus 88 Gandeng Eks Napiter Bangu

Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menunjukkan komitmennya dalam pendekatan deradikalisasi yang berkelanjutan melalui program pemberdayaan eks narapidana terorisme (napiter). Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Densus 88 yang digelar di Auditorium PTIK, Selasa (22/4), Polri secara simbolis menyerahkan bantuan modal usaha kepada sejumlah eks napiter yang tergabung dalam program Sahabat Densus.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya mendukung eks napiter untuk bangkit dan kembali produktif di tengah masyarakat. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu strategi kunci dalam mencegah radikalisasi ulang.

Pendekatan humanis ini adalah bentuk nyata bahwa Polri hadir untuk mendorong perubahan positif, bukan sekad


ar penindakan. Reintegrasi sosial harus diiringi dengan kemandirian ekonomi,” ujar Sigit.

Dalam kegiatan tersebut, bantuan usaha diserahkan kepada:

Imam Santosa, yang menjalankan usaha makanan sehat Diet Special Needs di bawah binaan Satgas Wilayah Jakarta.

Badri, pengusaha kopi yang tergabung dalam Koperasi Bina Ikhwan Mandiri (BIM), binaan Satgas Wilayah Banten.

Joko, pelaku usaha budidaya melon hidroponik dan madu, binaan Satgas Wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, Kapolri juga meninjau langsung stan UMKM Sahabat Densus lainnya yang menampilkan beragam produk seperti olahan jahe dan kerupuk milik Mulyani (Jawa Barat), usaha pakaian dan madu milik Arif Nawawi (Jawa Timur), serta usaha ayam bakar dan kue milik Dodiek Kurniawan (Yogyakarta).

Program Sahabat Densus dirancang untuk memberi kesempatan kedua kepada eks napiter agar mereka dapat kembali berkontribusi secara positif bagi masyarakat. Melalui pembinaan, pendampingan, dan dukungan usaha, program ini telah menciptakan dampak nyata dalam proses reintegrasi yang inklusif.

Transformasi ini membuktikan bahwa eks napiter bisa menjadi pelaku usaha yang produktif, mandiri, dan bahkan inspiratif. Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi untuk perdamaian,” ujar perwakilan Densus 88.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan diharapkan dapat diperluas ke wilayah lain sebagai model pemberdayaan yang efektif dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional.(Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *