SURABAYA —09 juli 2025 Polda Jawa Timur kembali menunjukkan komitmen tanpa kompromi dalam memerangi peredaran narkoba. Pada Rabu .Kepolisian Daerah Jawa Timur memusnahkan narkotika dalam jumlah besar yang disita dari sejumlah kasus sepanjang tahun 2024 hingga pertengahan 2025. Jumlah narkoba yang dimusnahkan diperkirakan setara dengan potensi penyelamatan sekitar 1,2 juta jiwa dari bahaya zat adiktif mematikan itu.
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan bahwa pemusnahan ini merupakan bukti nyata keseriusan pihaknya dalam memberantas narkotika hingga ke akar.
“Ini bukan sekadar penegakan hukum, ini adalah bentuk nyata perlindungan terhadap masa depan generasi bangsa. Kami ingin menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa dari cengkeraman narkoba,” tegas Kombes Abast.
Barang Bukti Bernilai Jutaan Nyawa
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari tujuh kasus narkoba, tiga di antaranya merupakan kasus yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sejak 2024. Adapun narkoba yang dihancurkan meliputi:
Sabu: 49.054,582 gram
Ekstasi: 2.860 butir
Carnophen (Pil dobel L): 1.077.840 butir
Okerbaya: 5.688.600 butir
Jika dikalkulasi, totalnya mencapai sekitar 5,7 juta butir narkotika. Angka ini diperkirakan mampu mencegah penyalahgunaan narkoba oleh 1,2 juta jiwa, berdasarkan standar konversi yang digunakan aparat penegak hukum.
Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, menegaskan bahwa Jawa Timur telah menjadi salah satu sasaran utama jaringan narkoba, baik lokal maupun internasional. Oleh sebab itu, pihaknya meningkatkan intensitas operasi dan intelijen di lapangan.
“Data semester pertama 2025 menunjukkan bahwa Polda Jatim telah mengungkap 3.022 kasus dengan jumlah 3.876 tersangka yang berhasil diamankan. Ini menunjukkan bahwa sindikat narkoba masih aktif dan terus berinovasi dalam modus operandi mereka,” ujar Kombes Robert.
Perang Tanpa Kompromi
Kombes Robert menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam melawan peredaran narkotika. Menurutnya, aparat tidak dapat bekerja sendiri menghadapi tantangan yang bersifat lintas batas ini.
“Kami mengajak masyarakat, pemerintah, dan komunitas sipil untuk bersatu. Ini bukan semata-mata penegakan hukum, tapi juga perjuangan moral untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Upaya ini juga selaras dengan program nasional Astacita yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta komitmen Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo dalam pemberantasan total narkoba di Indonesia.
Jatim Siaga, Generasi Diselamatkan
Polda Jatim memastikan bahwa perang melawan narkoba tidak akan berhenti pada pemusnahan semata. Edukasi, rehabilitasi, dan pencegahan di tingkat komunitas juga terus digalakkan.
“Dalam perang ini, tidak ada ruang abu-abu. Setiap butir narkoba yang dimusnahkan adalah satu langkah lebih dekat untuk menyelamatkan satu jiwa,” pungkas Kombes Robert. (Yud)