BLITAR – 14 juli 2025 Upaya membangun budaya peduli lingkungan sejak dini terus digencarkan di Kabupaten dan Kota Blitar. Hal itu terlihat saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur menggelar verifikasi lapangan terhadap sejumlah sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata pada Jumat (11/7/2025).
Suasana sekolah tampak berbeda dari biasanya. Halaman ditata rapi, tanaman hias dipelihara dengan baik, dan berbagai dokumentasi kegiatan lingkungan dipajang untuk dinilai oleh tim verifikator. Lima sekolah di Blitar yang masuk tahap verifikasi tahun ini adalah SDN 4 Sentul Blitar, SDN 1 Plosokerep, SDN Kanigoro 04, UPT SD Negeri Jegu 03, dan SDN 2 Kepanjenkidul.
Program Adiwiyata sendiri merupakan inisiatif nasional yang bertujuan membangun karakter dan budaya peduli lingkungan di lingkungan pendidikan. Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., M.Han., CIPA, CIHCM, menegaskan bahwa pendidikan lingkungan hidup harus menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar di sekolah.
“Adiwiyata itu bukan soal siapa yang paling hijau halamannya, tapi bagaimana seluruh warga sekolah berperilaku peduli dan sadar lingkungan setiap hari. Ini investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab terhadap alam,” ujar Nurkholis saat ditemui di sela kegiatan verifikasi.
Tiga Aspek Penilaian
Verifikasi lapangan dilakukan oleh tim teknis Adiwiyata DLH Jatim dengan mengecek kesesuaian antara dokumen yang diajukan sekolah dengan praktik nyata di lapangan. Ada tiga aspek utama yang dinilai:
1. Perencanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS)
2. Pelaksanaan gerakan
3. Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan
Aspek pelaksanaan mencakup indikator seperti kebersihan, sanitasi, pengelolaan sampah, konservasi air dan energi, penghijauan, inovasi lingkungan, hingga peran sekolah dalam mengedukasi masyarakat sekitar.
“Kami ingin memastikan bahwa Adiwiyata benar-benar menjadi gerakan bersama di sekolah, bukan sekadar formalitas administrasi,” jelas salah satu anggota tim verifikasi DLH Jatim.
Dampak Jangka Panjang
Program Adiwiyata diharapkan mampu membentuk kebiasaan baik di kalangan siswa dan guru, mulai dari membuang sampah pada tempatnya, hemat energi, hingga aktif menjaga lingkungan sekitar. DLH Jatim menegaskan, sekolah yang lolos verifikasi tahun ini akan mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi 2025 dan berpeluang melangkah ke seleksi tingkat nasional.
Nurkholis menambahkan, keberhasilan sekolah dalam membangun budaya lingkungan bukan hanya berdampak di sekolah, tetapi juga menyebar ke lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.
“Ini bukan sekadar soal penghargaan, tapi soal perubahan perilaku dan kesadaran. Jika anak-anak kita terbiasa peduli sejak dini, dampaknya akan terasa hingga masa depan,” imbuhnya.
Langkah Berkelanjutan
Setelah proses verifikasi selesai, DLH Jatim akan menyusun laporan penilaian dan menetapkan sekolah yang memenuhi kriteria sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi. Selain itu, sekolah yang terpilih akan mendapatkan pembinaan lanjutan untuk mempersiapkan diri menuju tahapan seleksi di tingkat nasional.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh sekolah-sekolah di Blitar, DLH Jatim berharap gerakan sekolah hijau ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Jawa Timur.
“Lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau harus dimulai dari pendidikan. Itulah pondasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Nurkholis.(Yud)






