Malang, 13 Mei 2025 – Setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih, warga Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kini akhirnya bisa merasakan manfaat dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Singosari yang resmi diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Selasa (13/5/2025).
Pembangunan SPAM ini dimulai pada awal 2023 dan selesai pada Februari 2025, dengan biaya sebesar Rp11,2 miliar yang berasal dari hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 405 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.620 jiwa di Dusun Sumbul yang sebelumnya sering terjebak dalam krisis air bersih, terutama saat musim kemarau.
Sebelum adanya SPAM, warga Klampok harus bergantung pada bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau membeli air dengan harga yang sangat mahal, mencapai Rp50.000 per kubik. Dengan rata-rata kebutuhan air sebanyak 20 kubik per bulan, warga harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1 juta per bulan hanya untuk membeli air. Kini, berkat SPAM Singosari, harga air bersih akan menjadi jauh lebih terjangkau, yakni sekitar Rp1.000 per kubik setelah dikelola oleh HIPPAM (Himpunan Pengelola Air Minum).
Alhamdulillah, dengan adanya SPAM ini, masyarakat Klampok kini dapat menikmati air bersih dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Keberadaan air bersih ini tentu akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Khofifah dalam peresmian tersebut.
Selain mengaliri rumah tangga, SPAM Singosari juga dirancang untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi berbagai fasilitas umum di Desa Klampok, termasuk sekolah, masjid, mushola, dan pondok pesantren. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas-fasilitas umum tersebut dan mendukung kegiatan sehari-hari warga.
Warga Klampok yang sebelumnya harus berjalan jauh atau membeli air dengan harga tinggi kini merasakan perubahan yang signifikan. Ratemun (57), salah seorang warga Dusun Sumbul, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Khofifah atas keberadaan SPAM. “Kami sangat terbantu. Dulu, kami harus ambil air dari sumber banteng dan bahkan harus menunggu air dikirim setiap beberapa hari. Sekarang, semua jadi lebih mudah,” ujarnya.
Kehadiran SPAM Singosari ini tidak hanya mengatasi masalah air bersih, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Dengan akses air yang lebih mudah dan murah, warga pun dapat menjaga kebersihan dan kesehatan, serta lebih semangat dalam beraktivitas.
Dengan diresmikannya SPAM Singosari ini, Pemprov Jatim membuktikan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan infrastruktur dasar yang penting. Gubernur Khofifah berharap proyek ini dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain yang menghadapi masalah serupa, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.(Yud)