Banjarmasin, Catatanpublik.com –
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan ikuti secara virtual Pertemuan Koordinasi Rencana Pelaksanaan Active Case Finding (ACF) TBC, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Subdirektorat Rehabilitasi Ditjenpas, Kamis (17/7). Kegiatan ini bertujuan menyusun strategi pelaksanaan skrining TBC berbasis intervensi Chest X-Ray (CXR) serta inisiasi Terapi Pencegahan TBC (TPT) di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara, Lembaga Pembinaan Khusus Anak, dan Lembaga Penempatan Anak Sementara.
“Kesehatan adalah hak dasar setiap warga binaan, dan upaya pencegahan TBC ini langkah penting menekan laju penularan, khususnya di area dengan risiko tinggi. Kami mendukung penuh intervensi ACF dan TPT di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan di Kalimantan Selatan, bagian dari reformasi layanan kesehatan, karena jika warga binaan sakit, tentu tidak akan optimal mengikuti pembinaan yang diselenggarakan,” tegas Kepala Kantor Wilayah, Mulyadi.
Kegiatan dibuka Ketua Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan RI dan Kepala Subdirektorat Rehabilitasi Ditjenpas, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan program nasional eliminasi TBC. Dilanjutkan dengan paparan teknis mengenai pelaksanaan ACF, penjabaran tahapan dan indikator keberhasilan program, serta sesi diskusi dan tanya jawab antar peserta dari berbagai wilayah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan, Perawatan dan Kepatuhan Internal, Isnawan, menekankan pentingnya kesiapan teknis dan koordinasi yang baik antar UPT di wilayah Kalimantan Selatan dalam menyukseskan pelaksanaan ACF.
“Kami siap untuk menjadi bagian aktif dari pelaksanaan program ini, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga monitoring evaluasi. Pendekatan preventif seperti ACF dan TPT wujud kepedulian kita terhadap kualitas hidup warga binaan,” ujar Isnawan.
Hadirnya Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Selatan pada kegiatan diharapkan pelaksanaan ACF TBC Tahun 2025 berlangsung optimal dan memberikan dampak nyata menurunkan angka penularan TBC di seluruh wilayah pemasyarakatan Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. (arb)