Pemerintah Bangun Jalur Gas untuk Pabrik Tahu Tropodo, Cegah Polusi Udara

Sidoarjo – Pemerintah pusat dan daerah bergerak cepat dalam menangani permasalahan pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran plastik sebagai bahan bakar di sejumlah pabrik tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Dalam upaya menciptakan solusi berkelanjutan, pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan jaringan pipa gas alam untuk menggantikan bahan bakar beracun tersebut.

Langkah ini disampaikan langsung dalam audiensi terbuka yang digelar di Kantor Desa Tropodo pada Sabtu (14/6/2025) sore. Audiensi dihadiri oleh Bupati Sidoarjo Subandi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan Deputi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup KLHK Irjen Pol Rizal Irawan, serta sejumlah warga dan pemilik pabrik tahu setempat.

Wagub Emil Dardak mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menjalin koordinasi dengan PT Pertamina Gas untuk membangun jalur distribusi gas langsung ke kawasan industri rumahan Tropodo.

“Ini adalah upaya jangka panjang agar pelaku usaha tahu tidak lagi menggunakan bahan bakar plastik, melainkan beralih ke energi yang lebih bersih, aman, dan ramah lingkungan,” jelas Emil.

Bupati Subandi menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan memberikan subsidi pemasangan jaringan gas, khususnya bagi pelaku UMKM agar proses transisi tidak memberatkan.

“Kami akan bantu dari sisi pembiayaan instalasi. Tujuannya agar pelaku industri kecil tetap bisa berproduksi tanpa harus mencemari lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Irjen Pol Rizal Irawan dari KLHK menekankan bahwa penegakan hukum tetap berjalan, dan pihaknya akan menindak tegas pelanggaran yang masih menggunakan bahan bakar berbahaya.

“Kami tidak segan-segan menindak jika masih ada yang membandel menggunakan plastik sebagai bahan bakar. Ini soal kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Audiensi juga menjadi wadah dialog terbuka antara pemerintah dan para pelaku usaha. Muhajir, salah satu pemilik pabrik tahu, menyambut baik langkah pemerintah dan menyampaikan dukungan terhadap rencana penggunaan gas alam.

“Kami siap beralih ke bahan bakar gas, asal ada pendampingan dan solusi teknis dari pemerintah,” katanya.

Langkah pemerintah ini merupakan bagian dari pendekatan kolaboratif untuk menyelamatkan lingkungan tanpa mematikan produktivitas ekonomi warga. Pembangunan jalur gas dipandang sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya menurunkan tingkat pencemaran udara, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri tahu lokal.(Yud )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *