Tim Monitoring Temukan Harga Elpiji 3 Kg di Lampung Capai 2 Kali Lipat HET

Pemerintah Provinsi atau Pemprov Lampung berkolaborasi dengan PT Pertamina dan Hiswanamigas menemukan harga Elpiji 3 kilogram tingkat pengecer mencapai Rp 40 ribu atau 2 kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET).

Hal itu diketahui setelah tim monitoring dari perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Pertamina dan Hiswana Migas melakukan pengecekan ke sejumlah wilayah di Provinsi Lampung pada Kamis (20/3/2025) kemarin.

 

Kabid Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, mengatakan jika dalam monitoring tersebut pihaknya melakukan pengecekan ke SPBU, SPBE, pangkalan dan maupun pengecer.

 

“Kita terbagi dua tim. Tim pertama wilayah Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus. Kami tim dua ini daerah nya Bandar Lampung, Lampung Tengah dan juga Lampung Utara,” ujar Sopian Atiek saat dikonfirmasi, Jumat (21/3/2025).

Dia mengatakan, hasil pantauan pihaknya, stok BBM subsidi baik Pertalite maupun Bio Solar masih dalam kondisi aman.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan kualitas volume pada BBM jenis Pertamax.

“Kalau untuk BBM alhamdulillah baik Pertalite dan Bio Solar secara stok cukup,” ujarnya.

“Kita juga tadi melakukan pengecekan kualitas secara volume, dan semuanya cukup, masih dalam toleransi ambang batas semua,” imbuhnya.

Terkait Elpiji Subsidi 3 kilogram, Sopian menyebut pihaknya telah melakukan pemantauan di SPBE hingga pangkalan maupun pengecer.

Dia pun menyebut jika stok Elpiji di lapangan masih dalam kondisi aman dan pihaknya telah menambah kuota distribusi hingga 12 persen.

“Untuk Elpiji kita Pengecekan di SPBE, stok cukup, di pangkalan juga stoknya cukup karena sudah mulai dilakukan penambahan sampai 12 persen,” imbuhnya.

Meski begitu, Sopian mengungkapkan masih ada daerah yang ditemukan elpiji subsidi yang harganya cukup tinggi.

Menurutnya, di Lampung Utara, harga Elpiji 3 kilogram ditingkat pengecer ditemukan masih mencapai Rp 40 ribu, atau dua kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp 20 ribu.

“Untuk di Bandar Lampung, Lampung Tengah dan Metro stok LPG aman dan konsumsi juga aman,” kata dia

“Hanya saja di Lampung Utara di tingkat pengecer masih ada jual cukup tinggi, ada yang harga Rp 30 ribu, Rp 35 ribu bahkan ada yang Rp 40 ribu di warung,” imbuhnya.

Meski begitu, Sopian menyebut bahwa stok Elpiji subsidi di wilayah tersebut sebenarnya tercukupi.

Menurut Sopian, tingginya harga Elpiji di tingkat pengecer dimungkinkan lantaran adanya masyarakat yang membeli karena panik.

“Kalau stok ada, seperti nya ini ada panic buying karena setelah tiba di pangkalan langsung di ambil masyarakat dan yang gak kebagian ambil nya di pengecer dan ini masih kita telusuri sumber nya dimana,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sopian mengatakan jika pihaknya dengan Pertamina telah mengambil langkah dengan menambah kuota untuk difokuskan distribusi ke Kabupaten Lampung Utara.

“Tambahan kuota 12 persen akan kita fokuskan kesana dan kedepan mungkin kita adakan operasi pasar” kata dia.

“Di Lampung Utara sudah dua tahap, ada 17 kecamatan dari 23 kecamatan yang dilakukan operasi pasar, insyaallah minggu ini harganya sudah stabil,” pungkasnya.

 

A1

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *